Ilustrasi Aksara Jawa Pasangan. Foto Jawa merupakan aksara yang diperkirakan berkembang mulai abad ke-16 tahun 1500-an Masehi yang kemudian menyebar di pulau Jawa dan pulau-pulau sekitarnya hingga Palembang. Adapun pembuatan aksara Jawa yang baru disesuaikan dengan falsafah-falsafah hidup orang Jawa dalam berbagai kepentingan kala aksara utama Jawa memiliki 2 bentuk aksara, yaitu bentuk asli aksara nglegena dan bentuk aksara pasangan. Dikutip dari buku Gaul Aksara Jawa yang ditulis oleh LKIS Yogyakarta 2015 5, aksara Jawa baru juga dilengkapi dengan aksara pasangan yang beberapa bentuknya berbeda dari askara utama. Oleh karena itu, ada banyak persilangan pinjam aksara antar aksara kawi sebagai bentuk Jawa pasangan merupakan aksara yang berubah bentuk untuk menghormati aksara yang mati sebelumnya atau berfungsi membuat aksara sebelumnya mati/menjadi konsonan. Dengan kata lain, simbol pasangan dalam susunan kalimat aksara Jawa digunakan untuk menulis huruf mati yang berasal dari suku kata dasar, seperti H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, dan artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai contoh kalimat aksara Jawa pasangan dan tujuan Kalimat Aksara Jawa PasanganIlustrasi Aksara Jawa Pasangan. Foto adalah contoh kalimat aksara Jawa pasangan yang dapat digunakan untuk berlatihEndah sregep reresik Nani ngasta penggunaan pasangan aksara Jawa adalah untuk membuat susunan kalimat, yang mana kata terakhir tidak menggunakan huruf vokal. Dengan kata lain, simbol pasangan dalam susunan kalimat aksara Jawa digunakan untuk menulis huruf mati yang berasal dari suku kata dasar, seperti H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, dan seterusnya. Selain itu, tujuan penggunaan pasangan aksara Jawa juga untuk menghubungkan dua suku kata tertutup. Hal tersebut dijelaskan bahwa huruf yang diikuti dengan simbol pasangan akan hilang vokalnya dan menjadi konsonan, misalnya kata dasar “Ka'' jadi dibaca “K” informasi ini bermanfaat! CHL
0tZt.